A.
Pengertian
Guru menurut UU no. 14
tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.”
B. Peran Guru
Para pakar pendidikan di
Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran
guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young
(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi
bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memilikistandar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa
dan disiplin.
Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki
kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial,
intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan
disiplin dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata
tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional karena mereka bertugas
unutk mendisiplinkan peserta didik didalam sekolah, terutama dalam
pembelajaran. Oleh karena itu menanamkan disiplin guru harus memulai dari
dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya.
2.
Guru
Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta
didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi,
maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus
berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru
dalam pembelajaran, yaitu :
· Membuat
ilustrasi
· Mendefinisikan
· Menganalisis
· Mensintesis
· Bertanya
· Merespon
· Mendengarkan
· Menciptakan
kepercayaan
· Memberikan
pandangan yang bervariasi
· Menyediakan
media untuk mengkaji materi standar
· Menyesuaikan
metode pembelajaran
· Memberikan
nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang
maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan
sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya
bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,
emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing
perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal
berikut :
·
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi
kompetensi yang hendak dicapai.
·
Kedua, guru harus melihat keterlibatan
peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka
harus terlibat secara psikologis.
·
Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
·
Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4. Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan
pembelajaran memerlukan latihan keterampiln, baik intelektual maupun mentorik,
sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih
ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa
latihan seorang peserta didik tidak akan mampu menunjukkan penguasaan
kompetensi dasar, dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang
dikembangkan sesuai dengan materi standar.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan
kompetensi dasar dan materi standar, juga harus memperhatikan perbedaan
individual peserta didik, dan lingkungannya. Untuk itu, guru harus banyak tahu
meskipun tidak mencakup semua hal, dan tidak setiap hal secara sempurna,
karena hal itu tidaklahmungkin.Pelaksanaan fungsi guru sebagai pelatiah tidak
harus mengalahkan fungsilain, ia tetap sadar bahwa walaupun tahu, tidak harus
memberitahukan semuayang diketahuinya. Secara didaktis, guru menciptakan
situasi agar peserta didik berusaha menemukan sendiri apa yang
diketahui.
5. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan
bagi orang tuameskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat
dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Agar
dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
Diantara makhluk
hidup di planet ini, manusia merupakanmakhluk yang unik, dan
sifatnya pun berkembang secara unik pula. Menjadi apa dia, sangat dipengaruhi oleh
pengalaman, lingkungan belajar dan pendidikan. Untuk menjadi manusia dewasa,
manusia harus belajar dari lingkungan selama hidup dengan menggunakan kekuatan
dan kelemahannya. Pendekatan psikologis dan mental health diatas akan banyak
menolong guru dalam menjalankan 5 fungsinya sebagai penasehat, yang telah
banyak dikenal bahwa ia banyak membantu
peserta didik untuk dapat membuat keputusan sendiri.
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan
pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.
Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu
dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih
banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara
psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan
diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan
pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan
diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi
muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang
terdidik.
7. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau
teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai
guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan
apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di
sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru :
·
Sikap dasar
·
Bicara dan gaya bicara
·
Kebiasaan bekerja
·
Sikap melalui pengalaman dan kesalahan
·
Pakaian
·
Hubungan kemanusiaan
·
Proses berfikir
·
Perilaku neurotis
·
Selera
·
Keputusan
·
Kesehatan
Gaya hidup secara umum
perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus
berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang
menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya,
kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti
dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
8. Guru Sebagai Pribadi
Guru harus memiliki
kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan
adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”.
Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk
dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang
bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat disikapi
sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat
terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik. Guru perlu juga memiliki kemampuan
untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui
kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki,
sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang
bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
9. Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan
seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan
kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya
melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti.
Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui
untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang
telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan,
yakni penelitian.
10. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal
yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk
mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas
merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia
kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari
fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang
kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan
bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah
dikerjakan sebelumnya.
11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dunia ini panggung
sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah
nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan
memelihara pandangan tentang keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan
fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di
segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya
dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
12. Guru Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan
keterampilan, dan kebiasaan tertentu serta kegiatan rutin yang amat diperlukan
dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut dikerjakan dengan baik maka
bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya. Pekerjaan
rutin yang sering dilakukan guru yaitu :
·
Bekerja tepat waktu di awal maupun akhir
pembelajaran
·
Membuat catatan dan laporan sesuai dengan
standar kinerja, ketepatan dan jadwal waktu
·
Membaca, mengevaluasi dan mengembalikan hasil
kerja peserta didik
·
Mengatur kehadiran peserta didik dengan penuh
tanggung jawab
·
Mengatur jadwal, kegiatan harian dan mingguan
serta tahunan
·
Mengembangkan peraturan dan prosedur kegiatan
kelompok termasuk diskusi
·
Menetapkan jadwal kerja peserta didik
·
Mengadakan pertemuan dengan orang tua dan
peserta didik
·
Mengatur tempat duduk peserta didik
·
Mencatat kehadiran peserta didik
·
Memahami peserta didik
·
Menyiapkan bahan pembelajaran
·
Menghadiri pertemuan dengan guru dan peserta
didik
·
Menciptakan iklim kelas yang kondusif
·
Melaksanakan latihan pembelajaran
·
Merencanakan program khusus dalam
pembelajaran
·
Menasehati peserta didik
13. Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah
dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan
membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru
yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta
didik, kepercayaan dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan serta membantu
menjauhi dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih
sesuai. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi
peserta didiknya.
14. Guru Sebagai Pembawa Cerita
Sudah menjadi sifat manusia
untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaannya serta bagaimana berhubungan
dengan keberadaannya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul dalam
lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya.
Semua itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat untuk
menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa
cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia. Cerita adalah cermin yang bagus dan
merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana
memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan
kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan
dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan
gagasan kehidupan di masa mendatang.
15. Guru Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor, guru
melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan,
melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami
respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga
dapat dikontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan
inspirasi yang dalam yang akan mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang
aktor berusaha mengurangi respon bosan dan berusaha meningkatkan minat para
pendengar.
16. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru
mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari
bahwa kebanyakan insan merupakan “budak”
stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan
seringkali membebaskan peserta didik dari “self
image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan
rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta
didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan
dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
17. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian
merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak
latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus
dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Penilaian harus adil dan objektif.
Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih
banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan.
Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu adalah
kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan
diawetkan.
19. Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang
mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi).
Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di
sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Guru sejatinya
adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu
mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai
dengan perkembangan dan potensi anak didik.
***
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru.
Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon
guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi
tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat
harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak
akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut
bergerak menuju kehancuran.
0 Response to "Pendidikan: Peran Guru dalam Pendidikan"
Posting Komentar